FUNGSI KODE ETIK GURU DALAM TUGAS DAN BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN
Keluarga adalah kelompok masyarakat terkecil berupa pengelompokan primer yang terdiri atas sejumlah kecil orang karena hubungan sedarah dan sekerabat. Keluarga itu bisa terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang selanjutnya disebut para ahli sosiologi dengan istiilah keluarga inti (nucleus family), dapat pula diperluas, yaitu keluarga yang anggotanya disamping keluarga inti juga ada orang lain, misalnya kakek/nenek, ipar, pembantu dan lain-lain. Seandainya diteliti kebanyakan keluarga di Indonesia adalah keluarga yang diperluas (extended family).
Keluarga premier |
Peran dan fungsi keluarga dalam proses pendidikan anak sangat fundamental. Pendidikan keluarga bagi anak merupakan pendidikan pertama dan utama sehingga warnanya akan sangat sulit dihilangkan dalam diri anak. Keluarga inilah yang menjadi dasar pendidikan disekolah dan masyarakat.
Keluarga mengajarkan dan menanamkan keyakinan keagamaan pada anak, nilai budaya, adat istiadat, nilai moral, tata krama, dan berbagai keterampilan untuk bertahan hidup, seperti belajar merangkak, berjalan, berlari,mengembangkan ide dan pemikiran, dan lain-lain.
Begitu pentingnya pendidikan keluarga bagi perkembangan anak sampai-sampai pemerintahan RI menuangkan dalam UU No2 Tahun 1989, pasal 10 ayat 4 yang menyatakan bahwa pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan.
Penjelasan ayat 5 pasal 10 menegaskan bahwa pemerintah mengakui kemandirian keluarga untuk melaksanakan upaya pendidikan dalam lingkungan sendiri.
Meelihat pentingnya keluarga bagi perkembangan anak dan pentingnya keutuhan dan keharmonisan antar anggota keluarga, bagi seorang guru ada satu permasalahan yang harus diperhatikan, yaitu bagaimana dan peran kode etik guru sebagai pendidik dalam keluarga?
Sesungguhnya kode etik guru dirancang untuk dijadikan pedoman berperilaku bagi guru dimana dan dalam arena apapun ia berada. Didalam keluarga, guru dapat memainkan peran dan fungsinya sebagai pendidik dan pengajar. Manakala ia melaksanakan tugas-tugas profesional dalam keluarganya, ia harus berpegang teguh pada kode etik yang telah disepakati. Kode etik itu dapat dijadikan standar berperilaku seorang guru dalam keluarga, baik jika ia berposisi sebagai ayah, anak, maupun anggota keluarga lainnya.
Jika guru berpegang teguh pada kode etiknya ia melaksanakan proses pendidikan dalam keluarga, ia akan terhindar dari unsur subjektivitas. Perbedaan perlakuan berdasarkan kadar kasih sayang karena masalah posisi, kelahiran, kecantikan, kecakapan dan faktor-faktor yang mempengaruhi subjektivitas guru lainnya bakal dapat dihindari.
Yang membedakan perlakuan guru dalam mendidik keluarganya hanyalah jenis kelamin dan potensi psikologis yang dimilikinya. Itu semua sangat mungkin dapat dilakukan karena memang kode etik guru merupakan pedoman prilaku yang sudah dilembagakan.
Nah itu yang dapat admin kupas pada artikel kali ini semoga bermanfaat dan menambah wawasan sahabat senusantara.!!
Jika guru berpegang teguh pada kode etiknya ia melaksanakan proses pendidikan dalam keluarga, ia akan terhindar dari unsur subjektivitas. Perbedaan perlakuan berdasarkan kadar kasih sayang karena masalah posisi, kelahiran, kecantikan, kecakapan dan faktor-faktor yang mempengaruhi subjektivitas guru lainnya bakal dapat dihindari.
Yang membedakan perlakuan guru dalam mendidik keluarganya hanyalah jenis kelamin dan potensi psikologis yang dimilikinya. Itu semua sangat mungkin dapat dilakukan karena memang kode etik guru merupakan pedoman prilaku yang sudah dilembagakan.
Nah itu yang dapat admin kupas pada artikel kali ini semoga bermanfaat dan menambah wawasan sahabat senusantara.!!
0 Response to "FUNGSI KODE ETIK GURU DALAM TUGAS DAN BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN"
Post a Comment