CARA MENANGANI KESULITAN MEMBACA PADA SISWA
Salam sejahtera untuk kita semua, sahabat guru senusantara tentu diantara kita ada yang merasa kesulitan dalam mengajarkan siswa-siswi kita dalam hal membaca, berikut admin sampaikan pendekatan dalam mengajarkan siswa-siswi dalam belajar membaca.
Proses belajar membaca |
Tujuan akhirnya ialah agar anak dapat membunyikan (mengucapkan bunyi). apapun yang tertulis meskipun tidak berupa kata. Pendekatan berdasarkan makna lebih menekankan kemampuan mengenal dan membaca kata-kata yang bermakna, keteraturan kaitan antara huruf dan bunyi tidak diperhatikan.
Program pengajaran membaca yang menggunakan pendekatan berdasarkan simbol dimulai dengan pengenalan nama huruf dan suku kata menjadi kata, dan seterusnya. Misalnya setelah anak mengenal huruf b,n,i,a,u dengan bunyinya, anak akan menggabungkan huruf menjadi suku kata seperti na,ni,nu,ba... kemudian menjadi kata sperti ini, ibu, abu, bibi, bini, nani,.....
Program ppengajaran membaca yang menggunakan pendekatan berdasarkan makna dimulai dengan kata-kata yang paling sering dipakai tanpa melihat tingkat kesukaran membacanya. Asumsinya adalah bahwa kata-kata yang lebih sering dipakai pasti lebih dikenal sehingga mudah untuk mempelajarinya.
Anak didorong untuk belajar membaca melalui berbagai sarana dan alat bantu seperti gambar, cerita konstektual, konfigurasi kata, dan sebagainya. Kata-kata yang diajarkan tidak diatur berdasarkan keteraturan kaitan antara bunyi-huruf. Dalam bahasa Indonesia, pelajaran membaca mungkin dimulai dengan kata-kata ibu, bapak, adik, makan, dan lain-lain.
Ada berbagai pendapat dikalangan para pakar tentang pendekatan yang lebih baik. Pendekatan berdasarkan simbol lebih mengguntungkan bagi pengembangan keterampilan membaca teknis, sedangkan pendekatan berdasarkan makna lebih menguntungkan bagi pengembangan keterampilan pemahaman. Akan tetapi, terutama untuk anak berkesulitan membaca, pendekatan berdasarkan simbol lebih direkomendasikan.
Semoga artikel kali ini lebih bermanfaat dan jangan lupa share melalui media sosial sahabat!!!
Program pengajaran membaca yang menggunakan pendekatan berdasarkan simbol dimulai dengan pengenalan nama huruf dan suku kata menjadi kata, dan seterusnya. Misalnya setelah anak mengenal huruf b,n,i,a,u dengan bunyinya, anak akan menggabungkan huruf menjadi suku kata seperti na,ni,nu,ba... kemudian menjadi kata sperti ini, ibu, abu, bibi, bini, nani,.....
Program ppengajaran membaca yang menggunakan pendekatan berdasarkan makna dimulai dengan kata-kata yang paling sering dipakai tanpa melihat tingkat kesukaran membacanya. Asumsinya adalah bahwa kata-kata yang lebih sering dipakai pasti lebih dikenal sehingga mudah untuk mempelajarinya.
Anak didorong untuk belajar membaca melalui berbagai sarana dan alat bantu seperti gambar, cerita konstektual, konfigurasi kata, dan sebagainya. Kata-kata yang diajarkan tidak diatur berdasarkan keteraturan kaitan antara bunyi-huruf. Dalam bahasa Indonesia, pelajaran membaca mungkin dimulai dengan kata-kata ibu, bapak, adik, makan, dan lain-lain.
Ada berbagai pendapat dikalangan para pakar tentang pendekatan yang lebih baik. Pendekatan berdasarkan simbol lebih mengguntungkan bagi pengembangan keterampilan membaca teknis, sedangkan pendekatan berdasarkan makna lebih menguntungkan bagi pengembangan keterampilan pemahaman. Akan tetapi, terutama untuk anak berkesulitan membaca, pendekatan berdasarkan simbol lebih direkomendasikan.
Semoga artikel kali ini lebih bermanfaat dan jangan lupa share melalui media sosial sahabat!!!
0 Response to "CARA MENANGANI KESULITAN MEMBACA PADA SISWA"
Post a Comment